Home » Dari Nol Hingga Jutaan, Bongkar Rahasia Produksi JUMBO

Dari Nol Hingga Jutaan, Bongkar Rahasia Produksi JUMBO

by Trisno Heriyanto

Penulis: Aisyah Banowati

JUMBO berhasil membuat sejarah sebagai film animasi Indonesia terlaris. Film yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy ini berhasil menarik lebih dari satu juta penonton di minggu pertama film ini tayang—dan terus menambahkan jumlah penonton baru setiap harinya. 

Sebelum tayang di berbagai layar bioskop Tanah Air, cuplikan perdana film ini telah terlebih dahulu tayang di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024. Baru kemudian JUMBO resmi tayang bertepatan dengan momen Lebaran 2025. 

Resmi tayang pada 31 Maret 2025 kemarin, JUMBO merupakan film animasi Indonesia pertama yang dirilis secara global. Film yang tayang di bawah naungan Visinema Studios ini direncanakan tayang di 17 negara Eropa dan Asia, termasuk Malaysia, Singapura, Rusia, hingga Ukraina. 

Begini Sinopsis JUMBO

Sumber foto Jumbo: https://x.com/VisinemaID/status/1910636616861008266/photo/1

JUMBO menampilkan petualangan Don, seorang anak yang ceria dan senang membaca buku dongeng peninggalan ayah dan ibunya. Sepeninggalan orang tuanya, Don dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh Oma. 

Bersama sahabatnya, Nurman dan Mae, Don berencana mengikuti pentas seni. Namun, buku dongeng kebanggaan Don malah dicuri oleh Atta yang iri dengannya. Di tengah upaya Don untuk mendapatkan kembali buku dongeng miliknya, Don bertemu dengan Meri. 

Meri datang dari dunia lain untuk meminta bantuan Don dan para sahabatnya untuk mencari kedua orang tuanya. Mereka berempat kemudian terlibat dalam petualangan besar yang akan menguji arti persahabatan. 

Naik Turun Produksi JUMBO

Menariknya, produksi dan proses kreatif film JUMBO telah dimulai sejak lima tahun yang lalu. Film ini digarap oleh komika, aktor, animator, musisi, seniman visual dan lebih dari 420 kreator lokal asal Jakarta, Depok, Malang, Yogyakarta, Cimahi, dan Cilacap. 

Proyek ini dimulai di tahun 2019, buah ide dari Irfan Ramli dan Adrian Qalbi. Proses pembuatan film animasi JUMBO pun tidak mudah, lebih rumit dibandingkan dengan membuat film live action, sebab setiap elemen dan scene perlu diciptakan dari nol. Alhasil, proses produksi memerlukan perhatian lebih terutama pada detail. 

Contohnya saja, untuk menciptakan sebuah gerakan halus, dibutuhkan gambar demi gambar. Setiap detik animasi memerlukan ilustrasi yang harus diberi warna, suara, kemudian disatukan agar presisi. 

Bukan hanya aspek visual-nya saja yang menjadi perhatian, JUMBO turut menggandeng sejumlah nama besar di industri hiburan Tanah Air untuk menjadi pengisi suara. Di antaranya ada Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Angga Yunanda, Cinta Laura, hingga Ariyo Wahab. 

Studio Lokasi Produksi

Sumber foto Jumbo: https://x.com/IndoPopBase/status/1911391053698965747/photo/1

Untuk menciptakan sebuah film animasi dengan kualitas terbaik, sederet studio dan ratusan kreator terbaik kemudian ikut menjadi bagian dari produksi JUMBO. Mulai dari pengerjaan visual development, storyboard, animasi, efek visual, audio mixing, grading, hingga rendering.

Pada departemen animasi di film ini, dikerjakan studio-studio yang berlokasi di Jakarta, Cimahi, Yogyakarta, Malang, dan Depok. Untuk proses rendering dilakukan oleh sebuah studio asal Cimahi, Jawa Barat. Sementara, pada bagian pengembangan visual, “JUMBO” didukung oleh sebuah studio asal Jakarta yang telah bekerja sama dengan banyak studio besar di luar negeri.

Original Soundtrack (OST)

Film JUMBO makin ikonik dengan hadirnya OST “Kumpul Bocah” yang dinyanyikan oleh Maliq & D’Essentials. Nuansa ceria dengan aransemen baru yang dibawakan oleh Maliq & D’Essentials merefleksikan keseruan petualangan yang dihadapi oleh Don dan sahabat-sahabatnya. 

Selain “Kumpul Bocah”, produser musik Laleilmanino turut menciptakan lagu berjudul “Selalu Ada di Nadimu” untuk JUMBO. Lagu ini dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari yang juga mengambil peran sebagai salah satu pengisi suara. Menariknya, judul lagu ini sendiri diambil dari setiap huruf awal bait lirik lagunya. 

Secara total, OST untuk JUMBO sendiri ada empat. Dua lainnya yakni berjudul “Dengar Hatimu” yang dinyanyikan oleh Prince Poetiray dan Quinn Salma, serta versi lain “Selalu Ada di Nadimu” yang juga dibawakan oleh Prince Poetiray dan Quinn Salma.

Kesuksesan JUMBO menandakan bahwa industri kreatif lokal kini mampu bersaing secara global. Keberhasilan JUMBO bukan semata-mata didapatkan dengan hasil instan. Ini merupakan hasil kolektif antara semangat, kepercayaan pada tim, dan kemauan kuat untuk mewujudkan sebuah film animasi yang bukan hanya ciamik secara visual, namun juga menyentuh emosi penonton.

You may also like