Home » Referensi Film Klasik dalam Lagu Arctic Monkeys

Referensi Film Klasik dalam Lagu Arctic Monkeys

by Trisno Heriyanto

Arctic Monkeys, band rock asal Sheffield, sudah melahirkan tujuh album studio sejak kelahiran band mereka di tahun 2002 silam. Lirik yang relatable, musik yang catchy, dan fanbase yang solid buat Arctic Monkeys masih eksis hingga sekarang. 

Berawal dari anak-anak SMA yang doyan main band, Arctic Monkeys yang beranggotakan Alex Turner (vokalis, gitaris, dan keyboardis), Jamie Cook (gitaris), Nick O’Malley (bassis), dan Matt Helders (drummer) berhasil jadi band sukses sampai sebesar ini. 

Album pertama mereka, Whatever People Say I Am, That’s What I’m Not yang rilis di tahun 2006 silam berhasil jadi album debut dengan penjualan tercepat sepanjang sejarah. Bukan cuma dihujani pujian sama kritikus, Arctic Monkeys sampai menang kategori Album Terbaik dalam acara penghargaan Brit Awards 2007. 

Sepanjang kariernya, Arctic Monkeys selalu berhasil buat pendengar tersentuh karena lirik-liriknya yang menggugah. Ternyata, sang vokalis a.k.a Alex Turner sering mendapat inspirasi dalam penulisan lirik dari film dan budaya pop. 

Kecintaan Alex Tunner dalam film-film klasik telah memperkaya referensi dan narasi dalam lagu-lagu yang dirilis oleh Arctic Monkeys. Bukan hanya membuat sebuah karya, apa yang dilakukan oleh Arctic Monkey adalah sebuah bentuk penghormatan kepada film-film hebat. 

Berikut ini referensi sinematik paling menonjol dalam karya Arctic Monkeys.  

Old Yellow Bricks – Favourite Worst Nightmare (2007)

The Wizard of Oz, sebuah film klasik yang tidak pernah lekang oleh waktu, punya musik dan lagu yang populer, termasuk Over the Rainbow, Follow the Yellow Brick Road, dan We’re Off to See the Wizard. 

Lewat lagu Old Yellow Bricks dalam album Favourite Worst Nightmare, Arctic Monkeys kembali menghidupkan The Wizard of Oz. Dari judulnya saja, lagu ini telah secara langsung merujuk pada jalan bata kuning yang merupakan elemen penting dalam film tersebut.

Dalam film The Wizard of Oz, jalan bata kuning adalah jalur yang lalui oleh Dorothy saat mereka pergi ke Emerald City untuk bertemu dengan penyihir. Sedangkan di dalam lagu, Alex Turner menggunakan metafora tersebut untuk menggambarkan keinginan seseorang yang ingin melarikan diri dari kehidupan yang membosankan. 

Beberapa lirik dalam lagu ini secara langsung mengacu pada The Wizard of Oz, seperti kalimat ‘Dorothy was right, though’ yang merupakan penggalan kalimat ikonik dari film tersebut.

Black Treacle – Suck It And See (2011)

Dalam beberapa wawancara, Arctics Monkeys banyak membahas pengaruh film barat klasik dalam album keempat mereka, Suck It And See, terutama dalam lagu Black Treacle. Salah satu film barat klasik yang memperngaruhi lagu ini adalah Butch Cassidy and the Sundance Kid.

Hal tersebut terlihat dengan jelas pada lirik, “I feel like the Sundance Kid behind a synthesizer,”. Di sisi lain, Black Treacle diwarnai dengan makna dan interpretasi dalam liriknya. Lagu ini dipenuhi dengan gitar yang distorsi dan hentakan drum yang menambah kesan misterius dan surealis selama lagu mengalun. 

“Arabella” – AM (2013)

Album AM berhasil jadi album paling sukses dalam sejarah musik Arctic Monkeys. Album studio kelima band indie rock ini berhasil puncaki tangga album Irlandia, Australia, dan Selandia Baru. 

Bahkan salah satu lagu dalam album ini, “Do I Wanna Know”, berhasil jadi lagu pertama Arctic Monkeys yang berhasil kantongi sertifikasi 3x platinum oleh BIP dan RIAA. Namun, “Arabella” punya kisah yang lebih ikonik. 

“Arabella” ditulis oleh Turner yang terinspirasi oleh film Barbarella. Alex Turner menyebut langsung dalam lirik ‘She’s got a Barbarella silver swimsuit’ yang mengacu pada kostum ikonik yang dikenakan oleh Jane Fonda dalam film tersebut. 

Knee Socks – AM (2013)

Punya nuansa hip-hop dengan tambahan warna dari vokal tamu Josh Homme, lagu Knee Socks punya sentuhan sinematik. Secara tidak langsung, proses penulisan Knee Socks terinspirasi dari film Mean Streets yang rilis di tahun 1973 silam.

Lirik lagu ini menggambarkan sebuah perasaan nostalgia terhadap suatu hubungan di masa lalu. Knee Socks atau kaus kaki selutut merupakan simbol dari sesuatu yang hilang dan tidak dapat diulang lagi. 

Star Treatment – Tranquility Base Hotel & Casino (2018)

Star Treatment jadi lagu di mana Alex Turner mengenang masa remajanya yang liar di awal tahun 2000. Dengan nuansa yang melankolis dan sinematik, liriknya penuh dengan unsur refleksi diri Alex terhadap perjalanan hidup dan kariernya.

Menariknya, dalam lirik Star Treatment, Alex menyebut langsung film Blade Runner. Pada awal lagu Alex menyanyikan, ‘What do you mean you’ve never seen Blade Runner?’. Blade Runner sendiri merupakan film fiksi ilmiah neo noir yang tayang pada tahun 1982 silam.

Penulis: Aisyah Banowati Editor: Hani Nur Fajrina

You may also like